- Demam ringan, mual akibat proses pembuangan toksin dalam tubuh (detoksifikasi) dan proses perlawanan infeksi tubuh.
- Muntah, diare akibat proses pembuangan toksin dalam usus.
- Sembelit, tinja berwarna gelap akibat proses pembuangan racun melalui usus.
- Banyak keringat dan berbau akibat detoksifikasi kelenjar keringat pada penderita kegemukan dan ketidakseimbangan hormon.
- Masalah jerawat, komedo alergi kulit, gatal, kemerahan akibat pembuangan toksin melalui kulit.
- Sakit otot, nyeri badan terutama pada penderita asam urat.
- Tekanan darah yang tidak stabil baik pada penderita tekanan darah tinggi maupun penderita tekanan darah rendah
- Pendarahan lebih banyak dan berwarna pekat ketika datang bulan sebagai reaksi detoksifikasi.
- Pendarahan seperti menstruasi pada wanita menopause yang merupakan reaksi pembersihan organ reproduksi.
- Keputihan sebagai reaksi perlawanan infeksi pada saluran reproduksi.
- Kadar gula darah tidak stabil atau meningkat, mual pada penderita diabetes yang merupakan reaksi pengaktifan kembali pankreas.
- Pembengkakan badan, tangan, kaki, sering buang air seni, terutama pada penderita ginjal dan diabetes yang merupakan reaksi upaya tubuh mengeluarkan kelebihan zat dan racun dalam tubuh.
- Buang air seni turut keluar pecahan batu pada penderita batu ginjal.
- Rasa mual yang hebat, gatal di sekujur tubuh, susah tidur, kecemasan, demam, kram, nyeri, pada penderita tumor dan kanker yang merupakan tanda perlawanan tubuh terhadap sel tumor kanker.
Reaksi-reaksi tersebut memang menimbulkan ketidaknyamanan dan berbeda-beda pada setiap orang sebagai tanda awal perbaikan kondisi tubuh.
Hal tersebut disebabkan karena pembuangan sisa toksin yang mengendap dalam usus dan sel-sel tubuh, namun hanya untuk sementara. Sel-sel akan menjadi aktif dan mampu berfungsi secara normal setelah sisa toksin keluar. Selain itu sistem pertahanan tubuh akan menjadi aktif kembali dan lebih baik.
0 komentar
Post a Comment