Seorang pemimpin tangguh selalu menciptakan tantangan yaitu selisih antara apa yang diharapan dengan apa yang dicapai saat ini.
Seorang pemimpin tangguh selalu menciptakan kesempatan/peluang yang konstruktif dan kreatif bagi pengembangan sekolahnya..
Seorang pemimpin tangguh selalu menggerakkan warganya untuk membangun teamwork yang kompak dan cerdas, saling terkait, seperti layaknya orkestra atau gamelan yang diatur oleh dalang.
Seorang pemimpin tangguh selalu mendorong bawahannya untuk mengambil resiko. Dia menciptakan kondisi/lingkungan yang men-dorong bawahannya merasa enak untuk melakukan inovasi, prakarsa, inisiatif, dan eksperimentasi, meskipun hasilnya salah dan diharapkan mereka belajar dari kesalahannya.
Seorang pemimpin tangguh menerapkan prinsip-prinsip “tut wuri handayani, ing madyo mangun karso, ing ngarso sung tulodo”.
Seorang pemimpin yang tangguh selalu menggunakan informasi yang akurat untuk melakukan perubahan (inovasi, reformasi, revitalisasi, resistemisasi, restrukturisasi, rekon-figurasi, rekulturisasi, refigurisasi, atau apapun namanya).
Seorang pemimpin tangguh harus mampu memobilisasi sumberdaya atau aset yang ada dilingkungannya, baik aset intelektual, moral, finansial maupun material.